Tinggal di Singapura selama 6 hari sebenarnya merupakan sebuah perjalanan bagi saya untuk menempuh hidup yang lebih baik. Di sana ada Wina, teman baikku dari SMA yang di tengah perjalanan pertemanan kami itu kami pernah saling merasakan cinta, memadu kasih dan mengungkapkannya dalam bentuk kemesraan. Kini, urusan mesra-mesraan telah berlalu, kembali lagi menjadi teman baik saja.
Kehidupan Wina baik, seperti di buku cerita. Ibu rumah tangga dengan suami ke kantor dan 2 anak yang aktif bersekolah. Dia memasak, mencuci, beres2, antar jemput anak sekolah, menampung cerita anak perempuan yang cerewet, mengomeli dan diomeli anak laki2 remaja yang sedang jutek2nya. Hidup sehat jasmani, rohani, tanpa asap rokok, minuman alkohol dan tanpa kata kasar. Di sinilah pelajaran bagi saya untuk menjalani hidup yang lebih baik. Sejak beberapa waktu sebelum berangkat ke Singapura, saya berhenti merokok. Sebenarnya memang dari dulu saya sudah ingin berhenti, tapi tak kunjung kejadian. Rencana menginap di rumah tanpa rokok inilah yang membuat saya benar-benar stop.
Berada di dalam keluarga yang menjalin hubungan kekeluargaan secara harmonis, itu juga yang saya pelajari. Habis ini, saya akan berkeluarga..... waaah ahhh huh hah.... enggak lah, nggak semuluk itu, tapi paling enggak saya mau merapatkan hubungan saya dan keluarga yang sudah ada, misalnya saya mau lebih banyak ngobrol sama ibu saya, lebih sering nongkrong di rumah kakak-kakak saya dan main dan ketawa-ketawa dengan keponakan2 saya yang kocak2 itu.
Lalu karena tinggal di rumah Wina saya jadi punya keinginan untuk merapikan hidup saya. Rumah yang bersih, rutinitas yang tertata, bicara sopan dan banyak baca buku.... hehehe apa hubungannya ya? Ya itu tadi, hidup yang harmonis seperti di buku-buku.....
This is really a journey for a better life.
Monday, 7 December 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
test
ReplyDelete