Di suatu malam minggu yang garing, saya menghabiskannya bersama teman lama, sebut saja namanya Eka. Dia teman dari SMP, namun terpisah lama, dan ketemu lagi ketika kami sudah memasuki dunia kerja. Kala itu dialah teman pertama untuk berbagi cerita tentang orientasi seksual saya. Eka punya orientasi sama, kami sama-sama perempuan yang selalu jatuh cinta sama perempuan. Kuakui saja, Eka membuka jalan bagi saya untuk coming out, yang membuat saya akhirnya mengakui kecenderungan saya ini dan membiarkan perasaan-perasaan tertentu saya terhadap perempuan lain saya kembangkan di dalam jiwa.
Malam itu kami jalan-jalan tak tentu arah. Awalnya mau ikut jualan barang di sebuah bazar, tapi gagal karena stand sudah terisi penuh, mau nebeng stand lain pun tidak memungkinkan. Jadilah kami berdua-duaan cari makan. Lalu terdampar kami di sebuah warung dan makan dengan nikmat di sana. Namun, cuaca tidak mendukung, tau-tau angin bertiup kencang, gemuruh geluduk di langit terdengar nyaring, hawa dingin pun menyerang, diiringi warna langit yang gelap (nggak kliatan sih, kan udah malam hahaha), pokoknya gambaran mau hujan deras deh. Cepat-cepat kami selesaikan makan malam itu dan membayarnya ke abang yang jualan. lalu kami pindah ke tempat nongkrong yang lebih elite, La Codefin di Kemang.
Menurut pengamatan saya, di tempat ini banyak berkumpul kaum muda dari berbagai kelompok, tapi kelompok lesbian menempati posisi di spot-spot yang jumlahnya cukup banyak. Sok tau sih, tapi kayaknya insting saya benar.
Jadi sambil duduk di sebuah kafe, menikmati dessert (kan tadi udah makan di warung), kami mengamati anak-anak muda di kafe itu, atau di kafe sebelah, atau yang bergerombol di railing, dan lain-lain. Dikit-dikit saya colek si Eka, atau sebaliknya...."Ada butchy tuh," gitu kalimatnya. Label yang menyolok kan butch jadi memang itu yang bisa bikin kami saling mencolek...hahaha...
Lalu kami mengenang masa lalu kami, yaaa elah. Teringat waktu smp, kami cuma saling melirik dan mbatin...kayaknya orientasi dia sama dengan saya deh, gitu. Lalu kami terpisah lama. Saya berjuang sendirian, tanpa tahu benarkah orientasi saya ke situ, tanpa tahu mau berbuat apa ketika rasa ser2an pada perempuan datang. Waktu itu sedih-sedih sendiri kalau jealous, kalau tidak bisa mendapatkan cinta dari siapa-siapa....waaah bodohnya...
Waktu berjalan, dan kami bertemu lagi. Eka dalam keadaan sudah "matang" sementara saya, mulai aja belum. hahaha. Kalau tadinya saya sendirian merenungi jebakan orientasi seksual ini, kini kami berdua. Tapi ya cuma berdua. Saling cerita, saling curhat, saling menemani kalau perlu ngaco-ngaco sedikit ketika cinta tak datang untuk kami. Lama-lama, teman sepenanggungan berdatangan. Datangnya dari pasangan Eka yang sudah "matang sekali" huahahaha.... dan jadilah kami sebuah komunitas besar. Di sini seolah dunia milik kami sendiri, kami seolah membentuk keluarga baru dengan hubungan keeratan yang aneh. Dan saya mulai laku, hehehe, dapat pasangan, lalu putus, lalu dapet lagi, putus lagi...begitu seterusnya.
Sepertinya tidak ada yang abadi. Satu-satunya yang abadi ya hubungan saya dan Eka. Kadang kami bersama berdua, atau berempat dengan pasangan kami masing-masing, tapi seringnya sih bertiga, Eka dengan pasangannya dan saya jadi obat nyamuk. hehe. Tak jarang pula kami beramai-ramai dengan teman-teman SMP lain yang straight, yang sudah mengerti dan menerima Eka dan aku apa adanya. Eka dan segala tentengannya serta saya dan segala tentengan saya adalah sebuah paket. Kapan pun tak akan terpisahkan.
Malam kian larut, Eka ngedrop saya pulang, dan dia berlalu. Ucapan sebelum pisah, "Enak ya Yas, berdua lagi like the old days. Kapan-kapan lagi ya?" Hmmmm.... enak ternyata nggak musti sama pasangan ya, sama sahabat pun luarbiasa nikmatnya.
Wednesday, 18 November 2009
Monday, 16 November 2009
Form Cuti dan Tandatangan Bos
Cihuiiii.... waktunya sebentar lagi.... saya akan datang menemui Winaku eh menemui Wina, tanpa ku. hahaha...
"Nanti kamu jangan bawa barang banyak-banyak ya? Pake sepatu keds aja ya, nggak usah bawa sepatu lain, sandal dan lain-lain," kata Wina.
"Jangan lupa bawa baju renang, nanti kita akan banyak olah raga," katanya lagi.
"Nanti di sini nggak ada ngerokok sama sekali ya," tuh salah satu pesannya yang aneh.
Wadoooh pesannya banyak sekali... tapi semua demi kesehatan raga: sepatu keds, baju renang, dan nggak ngerokok. Untung saya udah nggak ngerokok, untung juga saya penggemar sepatu keds, dan renang, waaah asik itu yang saya suka. Jadi, amaaaan...
Buntut dari saya nggak boleh bawa barang banyak ternyata, dia nitip sesuatu untuk saya bawa dari Jakarta..... halaaaah...ternyata ada u di balik b.... nggak apa-apa sih.
Bagi saya, apa sih yang enggak buat Wina? Karena saya tau, bagi Wina saya juga prioritas, ditempatkan di nomor awal, bukan yang pertama sih. Karena ada sosok-sosok tertentu yang dinomori satu, dua dan tiga dst, mungkin sampai 10, abis itu baru saya....hehehe
Apa-apa yang berhubungan dengan Wina, pasti membuat hatiku berbunga-bunga. Keinginan mendatangi Wina sudah lama saya rasakan, tapi tak kunjung kesampaian. Kini kesempatan itu datang, dan tak saya sia-siakan, sebentar lagi I will come to Wina. Jangan salah, Wina juga mengidam-idamkan saya kunjungi, sudah pasti tuh...
Beberapa waktu lalu, saya di sini dan Wina di sana, kami chat di komputer kami masing-masing. Tau-tau saya punya ide cemerlang. "Win, kita buka website airasia yuk, cari tiket Jakarta-Singapore yang murah." Wina setuju dan kami pilah pilih sampai ketemu sebuah tanggal. Dia surprise dan kebaca di kalimat-kalimat dalam boks chatting-an kalau dia bahagia. Ciiiyeeeeh...
"Emang kamu bisa cuti? Emang kerjaan bisa ditinggal?" tanyanya berkali-kali, untuk memastikan. "Bisa Win, buktinya saat ini form cuti yang sudah ditandatangani bos ada di tangan aku nih." Assssiiiikkk...
"Nanti kamu jangan bawa barang banyak-banyak ya? Pake sepatu keds aja ya, nggak usah bawa sepatu lain, sandal dan lain-lain," kata Wina.
"Jangan lupa bawa baju renang, nanti kita akan banyak olah raga," katanya lagi.
"Nanti di sini nggak ada ngerokok sama sekali ya," tuh salah satu pesannya yang aneh.
Wadoooh pesannya banyak sekali... tapi semua demi kesehatan raga: sepatu keds, baju renang, dan nggak ngerokok. Untung saya udah nggak ngerokok, untung juga saya penggemar sepatu keds, dan renang, waaah asik itu yang saya suka. Jadi, amaaaan...
Buntut dari saya nggak boleh bawa barang banyak ternyata, dia nitip sesuatu untuk saya bawa dari Jakarta..... halaaaah...ternyata ada u di balik b.... nggak apa-apa sih.
Bagi saya, apa sih yang enggak buat Wina? Karena saya tau, bagi Wina saya juga prioritas, ditempatkan di nomor awal, bukan yang pertama sih. Karena ada sosok-sosok tertentu yang dinomori satu, dua dan tiga dst, mungkin sampai 10, abis itu baru saya....hehehe
Apa-apa yang berhubungan dengan Wina, pasti membuat hatiku berbunga-bunga. Keinginan mendatangi Wina sudah lama saya rasakan, tapi tak kunjung kesampaian. Kini kesempatan itu datang, dan tak saya sia-siakan, sebentar lagi I will come to Wina. Jangan salah, Wina juga mengidam-idamkan saya kunjungi, sudah pasti tuh...
Beberapa waktu lalu, saya di sini dan Wina di sana, kami chat di komputer kami masing-masing. Tau-tau saya punya ide cemerlang. "Win, kita buka website airasia yuk, cari tiket Jakarta-Singapore yang murah." Wina setuju dan kami pilah pilih sampai ketemu sebuah tanggal. Dia surprise dan kebaca di kalimat-kalimat dalam boks chatting-an kalau dia bahagia. Ciiiyeeeeh...
"Emang kamu bisa cuti? Emang kerjaan bisa ditinggal?" tanyanya berkali-kali, untuk memastikan. "Bisa Win, buktinya saat ini form cuti yang sudah ditandatangani bos ada di tangan aku nih." Assssiiiikkk...
Wednesday, 11 November 2009
Kumpulan Perasaan
Oh God. Ya Allah...
Terima kasih atas gejolak perasaan yang Kau berikan. Naik turun naik turun betapa indahnya.
Waktu saya putus sama seseorang dengan initial J Juli lalu, yang hubungannya sudah berjalan 3 tahun, betapa tegarnya aku. Terima kasih Tuhan.
Waktu saya menghabiskan waktu bersama teman-teman yang straight, betapa riang gembiranya aku. Thank God.
Waktu saya naksir Adik habis-habisan tapi berhasil keep it as a secret feeling, betapa kuat imanku. Alhamdulilah.
Waktu dan kondisi-kondisinya yang membuat aku bertanya-tanya, am I become a straight person now? Kala itu saya nggak punya rasa tertarik sama perempuan manapun. Di kantor banyak perempuan, nggak ada yang mampu bikin saya ingin mendekati. Di komunitas ex girls only high school juga nggak ada. Bahkan di corps, dengan hubungan sisterhood yang kental, it is really sisterhood, no love.
Lalu di komunitas blogger pilihan, perempuan semua juga yang terpilih. Si A, si B, si C datang kemudian pergi, no heart feeling. Sampai 3 hari yang lalu, datang D. Biasa aja sebenarnya, chatting all day and night, ada telpon-telponan juga, biasa aja kok. Flirting sana sini juga biasa kan? Dan cuma 3 hari....masyaallah apa sih artinya 3 hari? Padahal dari awal saya sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Tapi hari ini, hari kami mengambil keputusan untuk...we have to stop this. Oh God...nyebut lagi, memang harusnya terus-terusan menyebut kebesaranNya. Suddently I am a lesbian again...hahaha (ketawa kecut).... oh iya kayak gini ya rasanya jatuh cinta permulaan. Ada tambahan "permulaan" karena saya tahu kok selanjutnya belum tentu rasanya seperti yang permulaan ini.
Rupanya kumpulan perasaan saya sejak putus sama J dst tumplek blek di sini. Yang waktu itu tegar, melorot di sini, yang waktu itu riang gembira, jadi sedih di sini, yang waktu itu imanku kuat, menjadi lemah di sini.
To someone i called D (kamu pasti tau kalau itu kamu), ini bukan salah kamu, saya menjadi begini karena kumpulan perasaan yang saya tahan-tahan sekian lama. But I will be ok :)
Terima kasih atas gejolak perasaan yang Kau berikan. Naik turun naik turun betapa indahnya.
Waktu saya putus sama seseorang dengan initial J Juli lalu, yang hubungannya sudah berjalan 3 tahun, betapa tegarnya aku. Terima kasih Tuhan.
Waktu saya menghabiskan waktu bersama teman-teman yang straight, betapa riang gembiranya aku. Thank God.
Waktu saya naksir Adik habis-habisan tapi berhasil keep it as a secret feeling, betapa kuat imanku. Alhamdulilah.
Waktu dan kondisi-kondisinya yang membuat aku bertanya-tanya, am I become a straight person now? Kala itu saya nggak punya rasa tertarik sama perempuan manapun. Di kantor banyak perempuan, nggak ada yang mampu bikin saya ingin mendekati. Di komunitas ex girls only high school juga nggak ada. Bahkan di corps, dengan hubungan sisterhood yang kental, it is really sisterhood, no love.
Lalu di komunitas blogger pilihan, perempuan semua juga yang terpilih. Si A, si B, si C datang kemudian pergi, no heart feeling. Sampai 3 hari yang lalu, datang D. Biasa aja sebenarnya, chatting all day and night, ada telpon-telponan juga, biasa aja kok. Flirting sana sini juga biasa kan? Dan cuma 3 hari....masyaallah apa sih artinya 3 hari? Padahal dari awal saya sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Tapi hari ini, hari kami mengambil keputusan untuk...we have to stop this. Oh God...nyebut lagi, memang harusnya terus-terusan menyebut kebesaranNya. Suddently I am a lesbian again...hahaha (ketawa kecut).... oh iya kayak gini ya rasanya jatuh cinta permulaan. Ada tambahan "permulaan" karena saya tahu kok selanjutnya belum tentu rasanya seperti yang permulaan ini.
Rupanya kumpulan perasaan saya sejak putus sama J dst tumplek blek di sini. Yang waktu itu tegar, melorot di sini, yang waktu itu riang gembira, jadi sedih di sini, yang waktu itu imanku kuat, menjadi lemah di sini.
To someone i called D (kamu pasti tau kalau itu kamu), ini bukan salah kamu, saya menjadi begini karena kumpulan perasaan yang saya tahan-tahan sekian lama. But I will be ok :)
Subscribe to:
Posts (Atom)